Pages

Friday, February 7, 2014

Dasar Keras Kepala

7 Februari 2014

Dear Nona Kitty,

AH!

Kau tega sekali membuat identitasku luntang - lantung. Memberikan nama kepada seorang yang kau ladeni surat-menyuratnya saja kau tetap tidak mau. Berdalih membiarkan hati yang tidak menentu untuk mengatur segala identitasku, ehm, aku berpikir; Kalau hatimu sedang dalam kondisi yang baik, bisa saja panggilanku akan seindah pelangi. Tapi kau sedang tidak baik, ah, bisa saja panggilanku akan seburuk awan mendung beserta gemuruhnya.
Ah! Habislah aku bila seperti itu.

Mengenai soal mimpi. Kau memang keras kepala ya. Meniti kata demi kata untuk mengerti pesan tersiratku untuk kehidupan kita saja kau tidak mau. Itu bukan problema aku bermimpi dan kamu yang meraih. *palm face*
Begini aku jelaskan gampangnya saja. KITA, Aku DAN Kamu. Aku sebagai pemimpi yang baik, dan kamu sebagai peraih yang handal. Nah! Aku akan menggambarkan seluruh mimpimu dan mimpiku ke dalam satu kanvas besar masa depan, menggugurkan segala macam rasa ragu dan tidak mungkin, hanya kemulukan dan mimpi yang besar. Nah kamu! Kamu akan meraih mimpi kita itu bersama juga dengan aku. Kamu akan memperlihatkan kelihaian dan keuletanmu kepadaku, sehingga kita nanti akan bersama - sama meraih mimpi tersebut. Ngerti, nduk?

Nih contohnya : Mimpimu kan punya 8 anak, terus?
Nah! Aku akan melukiskan mimpi 8 anakmu itu menjadi lebih indah dengan segala macam khayalan dan mimpi-mimpi besar.
Nah! Kamu akan terus berusaha agar semua itu terjadi dengan bekerja luar biasa, mendoakan pasanganmu agar bisa menjadi orang yang luar biasa, dan setelah itu mimpi itu akan diraih dengan luar biasa.
Paham?

Oh iya, kau tahu. Aku punya sedikit cerita:

Pada suatu malam, ada sepasang kekasih yang sedang bersama, mereka berkendara mesin ber-roda dua. Mereka berkasih seharian hingga malam menua.
Lalu, di tengah malam yang sudah uzur tersebut, kendaraan yang mereka pakai bermasalah.
Si pria berniat untuk mencarikan kendaraan lain agar kekasihnya dapat segera sampai ke rumahnya. Di pikiran si pria adalah: Si kekasih cukuplah merasakan kenyamanan dan keindahan. Untuk kesusahan, biarlah semua diperhadapkan oleh si pria. Pria itu menyayangi kekasihnya dengan amat sangat.
Tapi kau tahu.
Si wanita itu menolak dan terus merengek untuk menemani si pria tersebut dalam kesusahan. Si wanita tak ingin si prianya berjuang sendirian. Dalam hati kecil terdalamnya, si wanita punya keyakinan bahwa segala macam hal, mau itu senang atau susah harus dijalani bersama, mau bagaimanapun itu.
Dan kau tahu nona kelanjutannya.
Si pria hanya bisa terdiam tak bisa berucap apa-apa. Bibirnya kelu karena hatinya merasa ada seorang ratu yang mengetuk di depan pintu. Si pria tahu bahwa kekasihnya ini merupakan orang yang sanggup mengerti dan memahami segala bentuk kehidupan. Mau itu untuk dirinya sendiri, ataupun keberlangsungan hubungan yang sedang dia jalin.
Ya dan akhir cerita yang aku dengar.
Kini sepasang kekasih itu telah bersama-sama dalam kehidupan, mempunyai anak-anak yang luar biasa dahsyat. Mereka tetap saling mencinta dan membagi kasih. Dan keluarga yang mereka sulam, menjadi keluarga yang terberkati.

Ah, indah sekali ya nona. Ketulusan dan pengertian bisa membuat semuanya jadi indah ya ternyata.

Oh iya, itu menurutku loh ceritanya indah. Tidak tahu menurutmu yang selalu keras kepala kalau bersama dengan aku. Huuu!

Baiklah sampai sini dulu ya.


Salam sayang selalu,


Tuan yang selalu kerepotan kalau kau sedang keras kepala.

No comments:

Post a Comment