Pages

Thursday, February 6, 2014

Selamat Enam!

6 Februari 2014

Surat Hari Ke-6, Surat Cinta Ke-5

Dear Nona yang sedang duduk di dalam hatiku, @vierenatirza

Selamat tanggal 6 lagi, nona. Terima kasih sudah ada dalam kehidupanku sampai sejauh ini. Buat banyak orang mungkin ini masih terlalu singkat, tapi bagi kita ini merupakan penghargaan lain lagi yang berhasil kita dapat.

Kau tahu, nona? Mendapatkan perhatian, cinta, dan kasih sayangmu merupakan salah keuntungan besar yang aku dapat dalam kehidupanku. Kau menjadi salah satu alasan kenapa hidup itu harus diperjuangkan dan kebahagiaan harus bisa didapatkan. Dengan meng-atasnama-kan kekuatan hubungan, segala mimpi-mimpi yang sempat kita gambar menjadi visi yang kita taruh di masa depan, dan sudah tentu itu harus bisa kita rengkuh, bukan? Ah, terima kasih untukmu, dan terutama untuk Tuhan yang selalu memberikanku keberuntungan bertubi-tubi dalam kehidupan.

Oiya nona, kita berdua tahu. Hubungan kita memang masih seumur jagung. Ibarat manusia pun, kita masih bayi yang sedang belajar berjalan. Kau harus tahu, nona. Memakai perumpamaan bayi yang belajar berjalan dan sekali-dua kali jatuh, hubungan kita pun seperti itu. Puji Tuhan, hubungan kita sudah melewati masa tangisan ketika bayi baru saja lahir, mata yang bisa melihat, kemampuan untuk bisa berguling, lalu dapat merangkak, dan sampailah di masa untuk belajar berdiri kokoh dengan kaki kecil yang masih bergetar. Melihat perumpamaan itu, jadilah kita bisa berkaca bahwa segala macam benturan-benturan yang ada dalam hubungan kita, merupakan kejatuhan-kejatuhan kecil si bayi saat berjalan. Maka dari itu pilihannya kembali kepada kita, nona. Mau menjadi bayi yang keras kepala; jatuh, bangkit, jatuh, dan kemudian lancar berjalan, membuktikan bahwa dia bisa menaklukkan tantangan. Atau, menjadi bayi manja yang setelah jatuh, hanya bisa menangis dan tidak mau lagi mencoba untuk berdiri? Aku memilih pilihan pertama, kalau kau ingin tahu.

Lalu apa lagi ya nona. Banyak cerita yang sudah kita jalani pokoknya dari Juli lalu hingga Februari ini. Aku harap di bulan warna merah jambu di tahun kuda kayu ini, kita bisa semakin dewasa, semakin mengenal satu sama lain lagi, dan teruslah berdoa kepada Tuhan kita yang Maha Besar agar kita ditempatkan pada jalan cerita yang sama. Amin, semoga Tuhan menyatukan kita di waktu depan ya.

Baiklah sekian dulu surat yang bisa aku ketikkan dalam kolom maya ini. Sedikit, tapi semoga saja bisa bermakna dan membuatmu mengerti bahwa aku benar - benar beruntung memilikimu sebagai seorang pendamping di masa muda hidupku. Semoga aku tetap diberi hak keberuntungan memilikimu, hingga masa tua sampai akhir hidupku.

Oiya, maaf kalau tanggal 6 bulan ke-7 ini dimulai dengan ban yang bocor.
Hikmah pribadi yang bisa aku ambil adalah;
Dibalik keusilan Tuhan. Dia punya cara untuk mendekatkan dua hati agar saling mengerti dan melengkapi.
Tuhan kita memang Maha Asyik :))

Baiklah, terima kasih atas semua yang kau berikan dari awal kita bertemu, kau si wanita berbaju merah, hingga saat ini kau si wanita yang ga mau naik taksi dan tetap menemani pacarnya n'dorong motor karena ban bocor di tengah malam. Terima kasih, sekali, dua kali, hingga banyak kali.

Tuhan Yesus memberkati kita. Amin.

Selamat Enam! Wofyu <3


Seorang Tuan yang sangat mencintaimu, Nona.


Uno.

No comments:

Post a Comment