Pages

Tuesday, November 27, 2012

Apa Kabar, Hati?

Apa kabar, hati?
Sudah berkerakkah dirimu tak tersentuh lagi?
Sudah tak ada rasakah engkau sejak terakhir cinta tertinggal?
Atau
Sudah tak punya daya lagikah dirimu?

Peristiwa terakhir yang buatmu terjatuh sepertinya sudah lama terlewatkan.
Pedih yang sewaktu dulu terasa sangat menyakitkan.
Tetiba kini menjadi tawar.
Sudah terlalu lamakah?
Sudah terlalu sakitkah?
Atau
Sudah hebatkah dirimu, hingga sakit itu terlupakan?

Selalu menjadi bagian protagonis.
Dirimu selalu berada dalam posisi yang tersudut.
Bukannya tak kuasa.
Tapi kau selalu mencoba untuk bersikap dewasa.

Lebih baik tersakiti, dibanding menyakiti.
Lebih baik dia yang mengakhiri, dari pada kau yang mengakhiri.

Suatu prinsip yang menyakiti dirimu sendiri (lagi)

Sekarang...
Bagaimana kabarmu?
Sudah siap lagi untuk merasakan jatuh cinta?
Sudah siap lagi berdetak tak karuan ketika harus menyatakan perasaan?

Ayolah!
Jangan halangi pemilikmu untuk mendapatkan target cintanya.
Jangan karena kau tak siap, tuanmu tak dapatkan pasangannya.
Kuatkan dirimu, dan lupakan yang lalu.
Akan ada pengisi dirimu kembali.

Apa kabar, hati?
Tuanmu siap untuk membuatmu kembali hidup lagi.
Sudah cukup mati surimu.
Saatnya dirimu untuk merasakan cinta kembali.

Tenang saja, tak perlu panik!
Yang ini berbeda!
Tuanmu sudah sangat awas dalam menetapkan dirinya.
Tak perlu resah karena takut tersakiti.

Apa kabar, hati?
Siap untuk jatuh cinta lagi?