Dear kamu,
Masih ingatkah?
Mataku dahulu berjalan inci demi inci ke arah dirimu. Seperti laiknya detektif yang memperhatikan detil dari setiap kasusnya, akupun seperti itu. Aku memperhatikanmu dari ujung rambutmu yang kau biarkan tergerai tertiup angin, warna pink nude yang kau oleskan di bibirmu, baju merah yang kau kenakan, hingga wedges yang kau pakai untuk menopang penampilanmu. Cantik! Menarik! kesanku saat itu.
Kamu tahu? Engkau tidak tahu bahwa ada sepasang netra yang memperhatikanmu dari jarak jauh.
Masih ingatkah?
Kamu dahulu seorang pemalu, Eh, atau aku? Kita diterpa rasa diam yang membelenggu, sekadar saling sapa pun rasanya sangat kelu. Ah! Terkadang rasa suka membuat kita bodoh sendiri ya? Yang terpenting adalah semesta mempertemukan kita, koalisi sempurna dengan sang waktu yang dengan ciamik menempatkan awalan cerita cinta dengan baik.
Kata orang, cinta itu tidak pernah salah. Maka kisah kita yang dahulu terasa sangat laju pun tidak ada cela. Semua sudah diatur, Cupid sudah dititah Sang Kuasa untuk melepaskan anak panahnya, mengaitkan sanubarimu dengan kepunyaanku.
Kamu tahu? Engkau tidak tahu bahwa aku benar - benar merasakan detakan yang tak kuasa tertahan di saat kau menanyakan semua hal mengenai sebuah permulaan.
Masih ingatkah?
Semua sudah dimulai. Hati aku sudah melancong ke pekarangan hatimu. Sudah duduk tenang dengan sambutan bunga - bunga indah yang merekah. Ah, hiperbolik! Tapi mau tidak mau kupu - kupu yang berterbangan di dalam perutku menggelitik, semua rasa ini terasa sangat indah. Aku merasakannya, dan kamu pun begitu. Aku sok tahu? Tidak! Lengkungan bibir di masing - masing paras kita buktinya.
Kamu tahu? Engkau tidak tahu bahwa bahwa bahagia yang sederhana itu sangat memuaskan. Bahkan sendi, tulang, hingga nyawaku selalu bergetar hebat bila merasakan sukacita yang luar biasa itu.
Masih ingatkah?
Ah! Sudah tidak usah mengingat - ingat lagi! Memori indah itu untuk dikenang.
Sekarang sudah saatnya kembali mengingat - ingat masa depan.
Masih ingatkah?
Walau terkadang cinta membuat kita jatuh dan penuh peluh, kita tak akan pernah segan untuk penuh peluh untuk terus tetap jatuh cinta.
Masih ingatkah?
Kalimat "Aku menyayangimu" ?
Suno Christiawan 01122013 2257
No comments:
Post a Comment