Satu titik dimana aku sudah tidak sanggup lagi untuk berkata - kata. Satu waktu dimana retakan perasaan semakin menjadi dan terancam untuk lebur dalam sebuah ketidaknikmatan. Satu situasi dimana mengangkat tangan menjadi satu perlambangan untuk menyerah, dalam membuatmu mengerti akan satu keadaan yang sedang kuhadapi. Satu kondisi dimana helaan nafas menjadi suara kekecewaan ketika letih selimuti diri dalam merasakan segala keperihan.
Ya aku lelah terhadapmu.
Aku yang terlalu yakin akan sebuah kepastian. Aku terlalu mengagungkan suatu keputusan. Aku terlalu meninggikan arti satu hubungan. Dan, aku terlalu memuja kamu menjadi sebuah guratan indah menemani aku di dalam kehidupan.
Ya aku terlalu.
Terlalu memujamu
Kenyataannya,
Lelahku terkombinasi dengan pendambaanku. Bagai tak tersentuh sedikitpun setitik asa untuk menyentuh relung terdalam hatimu. Bahkan, ujung terluar dari hatimu saja tak bisa tergapai oleh impian dan harapku.
Kamu terlalu jauh, kamu terlalu tinggi, kamu terlalu maha
atau
Kamu yang sengaja membuat itu semua takkan pernah aku dapat.
Apa yang harus kuperbuat?
Melepasmu? Bukan perkara mudah. Bukan masalah membalikkan perasaan.
Melepasmu? Adalah hal dimana aku harus belajar untuk pintar. Pintar dalam menyembunyikan rasa, pintar dalam membiaskan kesedihan dengan lengkung senyum, pintar dalam menutup segala kebodohanku mencintai dirimu.
Ya, aku harus melepasmu.
Disaat rasa menjadi penantian yang mungkin akan berakhir.
ReplyDelete