Teruntuk Nona Hello Kitty,
Hallo Nona Hello Kitty apa kabar? *Okay, pertanyaan macam apa ini?!*
*ulang*
Hallo Nona Hello Kitty apa kabar? *baiklah, aku tidak punya prolog surat yang kreatif*
*Yasudah, kamu jawab saja pertanyaan paling formalitas di atas, dan kemudian akan aku lanjutkan surat ini*
Nona, apa kau sudah makan? *lagi - lagi pertanyaan ya* Pertanyaan itu bukti kalau sebenarnya aku memperhatikanmu. Aku memperhatikanmu dalam kecuekanku, Asyedap.
Makanlah 3 hari sekali, jangan makan cuma sehari sekali, itupun kalau kamu ingat kan. Tubuhmu kan perlu asupan energi. Jangan karena hatimu sudah terus - terusan terpenuhi dengan asupan yang cukup, kamu malah melupakan asupan untuk tubuhmu sendiri.
Ingat pesan ini : Manusia hidup bukan dari cinta saja, melainkan dari nasi yang dimakannya. #ehh
Lanjut,
Bulan ini kita UAS nih. Aku tidak tahu apa yang akan aku isi untuk Ujian Akhir di semester ini. Bagaimana tidak? Aku jarang sekali bertemu dengan dosen, aku lebih sering bertemu dengan kamu. Mau bagaimana lagi, dosen aku tidak pernah mengajak aku untuk bertemu, kalau kamu kan sering, apalagi kalau sedang rindu - rindunya, bukan?!. Hihi.
Apa lagi ya,
Baiklah ini yang terakhir untuk surat ini ya. Tiket nonton yang aku simpan sudah banyak di dompet nih. Mau kita apakan? Bagaimana kalau kita buat scrap book, atau teman - temannya apa lah itu untuk menjadi perhelatan dimana tiket itu bisa ditempatkan. Soalnya beberapa sudah ada yang pudar, basah ketika aku diceburin di kolam kampus saat aku ultah, kamu juga ada disana kan ketika aku "dianiaya" saat itu. :p
Ehm, yasudah. Surat aku sampai sini dulu. Ditunggu balasanmu.
Tertanda,
Tuan Milanisti
No comments:
Post a Comment