Pages

Friday, August 31, 2012

Ngantuk

Duuuk!
Aduh! Lagi - lagi aku tertidur di atas meja. Setelah mengusap keningku, aku mencoba untuk membenarkan poniku yang sekarang sudah berantakan, tetapi bukannya rapi, malah semakin teracak - acak. Dasar ! Kalau sudah ngantuk ya begini, mata, jari, otak, dan hati tidak sinkron. Eh, Hati?

Malam kemarin sepertinya akan terlihat indah ya. Kamu dengan t-shirt hitam dibalut cardigan dengan warna serupa tersenyum padaku. Tapi,,, senyum itu terlihat tak seperti biasanya. "Halo" menjadi kalimat pembukamu. Aku tersenyum agak getir, agak sedikit ragu untuk memelukmu. Terasa berbeda.

Sentuhan jarimu juga terasa dingin. Tak apalah tetap saja kugenggam untuk membawamu pergi.

Malam kemarin terasa singkat. Obrolanmu seakan tak terarah. Entah acuh atau tak mau mendengar, atau sudah terlihat bosan. Toh yang jelas wajahmu tak pancarkan ketertarikan. Matamu sayu, sayang.

"Bisa kita pulang sekarang ?"
"Sebentar, aku harus bicarakan ini padamu,"
"Sudahlah, aku udah ngantuk," wajahmu murung menahan beratnya kelopak mata yang coba menutup.

Aku semakin tak menentu. Aku harus katakan ini semua. Ini masalah hati. Ini masalah aku yang harus memilih.

"Maaf, aku ngga bisa ngelanjutin hubungan kita lagi,"

***
Dukkk!!!
Astaga. Aku tertidur lagi.
Laptop yang kini di depan diriku masih menyala. Ada foto kita yang sedang duduk berdua makan ice cone terpampang jelas di layar 16 inch ini. Aku tersenyum.

Untung saja kau sudah tertidur di saat aku mengatakan hal paling terbodoh. Wajah polosmu buyarkan kebosananku terhadapmu. Parasmu yang kau tunjukkan di saat kau tertidur, tunjukkan bahwa the sleeping beauty is real. Aku tak pernah tahu bahwa ketulusan cintamu terpancar dari wajah tidurmu.

Maafkan aku yang hampir saja berbuat kebodohan tak berlandas. Ternyata peri tidur masih bekerja dengan baik, dan dewi fortuna masih tetap menjagamu untuk temani aku. Hampir aku tertampar penyesalan.
Ngantukmu selamatkan cerita kita, sayang. Ingin putus karena bosan dan merasa tak lagi dicintai adalah spekulasi terbodoh dariku. Maaf, sekali lagi maaf. Maaf hampir mengusaikan kata cinta diantara kita.

Kalaupun aku harus tetap berucap kalimat yang kau tak dengar di saat kau terlelap. Aku akan berkata,

"Maaf, aku bisa ngelanjutin hubungan kita lagi," aku akan mengecupmu "aku akan selalu sayang kamu, my sleeping beauty," aku melanjutkan.

***
Sudah ya, aku sudah ngantuk berat. Fotomu masih menjadi wallpaper laptop yang sekarang dalam proses shut down.
AKU NGANTUK. Terima kasih sudah selamatkanku. Selamatkan aku dan dia.
Saatnya tidur. :) Good Dawn.

No comments:

Post a Comment