11 Februari 2014
Pagi ini terasa sangat indah, begitu juga siang yang memberikan senyuman merekah. Ya menilik peristiwa yang aku alami kemarin malam, aku hanya berharap hari ini bisa lebih baik dibanding kemarin.
Baiklah... Aku mulai
Kamu memainkan lagi memori perjalanan kita ya. 2 Surat terakhirmu memamerkan foto - foto momen dimana aku mengalihkan pandangan dan perhatianku padamu. Ya, aku ingat masa - masa itu.
Ya apalagi fotomu yang terakhir. Foto yang menggambarkan saat dimana kamu menjadi mc di salah satu acara andalan BEM FE kita periode kemarin. Ya foto itu lah yang menjadi sebab musabab pertama interaksi kita, dan berterima kasihlah foto itu layaknya menjadi kamus untuk segala aliran pembicaraan kita hingga saat ini. What a magic from a picture, huh?
Oh iya, aku kemarin sudah bertemu denganmu. Tapi, kenapa tidak sesuai dengan yang guratkan dalam isi suratmu sebelumnya ya? Tidak ada kalimat berderet yang keluar dari bibir merah mudamu. Ah, aku tahu. Kamu rindu padaku, tapi karena rindu terlalu berat dan membelenggu, lidahmu jadi kelu. Iya kan? Akui saja.
Kalau mau berbicara soal kemarin. Aku sudah seperti para calon - calon pemimpin Indonesia yang akan dipilih 9 Juli nanti, bukan. Aku terus bercuap - cuap, meyakinkanmu bahwa aku tidak mengesalkan, aku hanya bikin kangen tidak tertahan. Ya, janganlah kesal, tapi aku punya sisi magis seperti itu. Pria menyebalkan yang selalu dirindukan.
Oh iya, dengarkan pesan ini; Ada seorang yang mencintaimu, jadi janganlah bertingkah seperti anak kecil lagi.
Ehm, mungkin sampai sini dulu ya aku menuliskan suratnya.
Aku sedang sibuk menata ulang dekorasi dalam hatiku yang kini sedang bersinar kembali. Sinar yang berantakan harus dirapihkan, kalau tidak bisa menyilaukan dan malah bisa membuat kejutan - kejutan yang tidak diinginkan.
Oh iya, ini UAS terakhir. Riset Operasional. Ujian apa itu? Aku sendiri bingung
Sukses ya!
Sebelum aku tutup. Ada pesan lagi; Mengertilah apa yang dimaksud, bukan apa yang diucap. Terdengar familiar, bukan?
Ya sudah, da daaaah.
Tertanda,
Tuan yang kau panggil sesuka hatimu, lah.
No comments:
Post a Comment