13 Februari 2014
Dear Nona Kitty,
Halo ada yang rindu keberadaanku ternyata. Sesungguhnya aku tidak kaget mendengar hal itu, ya aku sendiri tahu kalau aku ini memang punya kharisma dirindukan oleh kekasih yang sangat kuat. Eits, jangan berlagak tidak menerima seperti itu, soalnya aku sudah mengulum senyum nakal melihat kenyataan yang menyenangkan ini.
Ah, nona. Berbicara soal rindu, aku ingin mengemukakan sesuatu, lebih tepatnya bercerita.
Dengarkan!
Aku tahu kita hanya berjarak berkilometer, tidak sampai berbeda pulau, bahkan berbeda benua. Tapi kau tahu sayang, rentetan angka di depan kata kilometer ini merupakan angka yang ternyata sangat mengesalkan. Aku tahu aku bukan penyuka matematika, tapi aku termasuk penghitung cepat soal - soal matematika dasar yang meliputi "+ - x :" Ya aku pernah les matematika, tapi ya hanya selewatan, dan berakibat aku bisa menghitung bila menyangkut persoalan mendasar tanpa rumus yang terlalu muluk - muluk. Baiklah, kembali lagi ke persoalan jarak kita. Kau tahu, jarak kita memang segitu - gitu saja, tapi entah kenapa semakin lama terasa semakin berat tapi menyenangkan untuk dijalani. Eh, bukan, bukan, jangan kau berpikir ini hanya narasiku untuk mengatakan aku mulai jemu untuk menyambangimu. Tapi kau harus tahu sayang, jalanan dari tempatku ke tempatmu semakin lama semakin buruk. Lubang jalan dimana - mana, walaupun ditambal hanya ala kadar, sehingga membentuk lubang lagi yang semakin besar di waktu depan yang memendar. Ah, tapi apapun itu, seburuk apapun jalan itu, aku senang bila terus menyambangimu. Uring - uringan rinduku tergerus, menatap segala kangenmu yang terbayar dari pancar wajahmu tulus.
Oiya sayang, soal angka juga. Angka yang kita jalani semakin lama semakin bertambah. Halaman demi halaman pun kita jalani dengan angka yang terus naik. Kau tahu, seiring angka itu bertambah, perasaanku kepadamu juga bertambah. Dan semoga saja, kau juga seperti itu.
Ada yang tertambat di palka hatiku. Segaris tali transparan yang menghubungkan perasaanmu dengan nadirku. Lalu aku harap itu semua bisa berujung pada persatuan, di angka yang terus membesar dan tidak berujung dalam perjalanan kisah kita.
Hmmm. Mungkin hari ini sampai sini dulu aku menulis surat. Aku harus memburu waktu, aku ditagih janji temu.
Eh, besok tanggal 14 Februari. Valentine! Aku menunggu coklatmu :))
Tertanda,
Tuan yang sedang bermain angka pada surat hari ini
No comments:
Post a Comment