Dear Nona Kitty,
Ah, aku tidak kaget surat Smurfettemu kemarin akan kau tuliskan untuk membalas surat RoboCopku. Ehm, bukan aku sok tau, tapi sudah cukup lama aku bersama denganmu. Sudah barang pasti, bila diizinkan untuk memakai film yang kau suka alih-alih membalas surat. Kau tanpa ragu akan mengambil makhluk biru kecil-kecil yang selalu terlihat bahagia, bernama Smurf. Okay, sekarang mari kita beralih membahas hal yang lain lagi.
Kau tahu sendiri. Sesungguhnya, aku bukanlah orang yang mempunyai segudang tema, yang dapat dilempar dalam meja pembahasan surat-menyurat kita. Kau tahu sendiri bahwa aku pria pendiam, yang apa-apa sering dipikirkan sendiri, dan setelah itu mumet kemudian uring-uringan tak jelas.
Tapi kau tahu sayang, demi kamu. Aku akan terus mencoba mengulik apa saja yang bisa kita bahas, agar surat ini terus berjalan hingga akhir nanti.
Hmmm *aku berpikir*
Apa ya? Sebenarnya di Minggu sore ini, tidak ada yang bisa aku bahas. Bukan, bukan karena aku tak mau melempar bahasan. Tapi, ini lebih ke sakit gigiku yang nyut-nyutan. Si bungsu dari clan geraham, keluarga gigi, baru mau muncul dan seperti pada umumnya, kehadirannya membuat ulah dan nyeri yang tak bisa dikilah.
Tapi aku tak keberatan dengan ini semua. Masa-masa tumbuh gigi bungsu adalah fase wajar yang akan selalu dialami oleh setiap manusia (yang tentunya memiliki proses pertumbuhan gigi pada umumnya). Dan kata orang-orang, tumbuhnya gigi bungsu merupakan salah satu tanda bahwa masa usia dewasa sudah mengintip di depan pintu. Lalu bila si bungsu itu sudah merapat bersama gigi-gigi lainnya, saat itulah, fase usia dewasa lainnya telah dimulai.
Sedikit berkhayal. Kalau hubungan kita diandaikan sebagai proses pertumbuhan gigi. Sesungguhnya kita sudah cukup dewasa. Sudah banyak nyeri-nyeri akibat
Nah, kalau sudah seperti itu. Segala macam tujuan yang sudah direncanakan pasti akan berjalan dengan baik. Karena menurutku, kedewasaan merupakan modal untuk dipercaya menampuk tanggung jawab besar yang lain lagi dalam perjalanan cerita kita nanti.
Ya, jadi. Semoga kau bisa mengerti isi surat ini. Aku mencoba untuk menyambungkan problema nyeri gigi bungsuku ini dengan pendewasaan perasaan kita. Ya penjelasannya seperti tadi. Ya, ribet memang, tapi aku yakin kamu mengerti.
Baiklah, sudah dulu ya. Sepertinya si gigi bungsu ini sedang cari perhatian. Nyerinya memang timbul-hilang, sama kaya konflik-konflik kecil pemersatu kita. Hehehe :)
Selamat Hari Minggu, Kitty
Ini suratku hari ini,
Tuan yang sedang tumbuh gigi geraham bungsu.
No comments:
Post a Comment